Dalam ruang hampa di angkasa, tempat kita berpijak ini mengorbit pada sang surya. Melewati tiap garis lintas yang dibentuk semesta. Begitu juga dengan yang lain. Saling mengorbit di jalurnya masing-masing. Kadang saling sapa, kadang juga acuh. Namun, itulah yang membentuk semesta kehidupan. Ruang luas itu dapat dilihat dalam sebuah proyeksi planetarium. Sebuah simulasi dari kemegahan langit. Malam itu (26/7), City Of Laboratory dan Senang-Senang Festival berkolaborasi menghelat Laboratory Stage dengan tajuk, “The Planetarium”. Nama tersebut diambil dari album band yang menjadi bintang pada malam itu, yaitu Jirapah.
The Planetarium merupakan showcase Jirapah membawakan set album Planetarium. Ini merupakan kali pertama mereka datang ke Solo untuk menghibur penggemarnya. Malam itu, venue 1999 Social disulap menjadi sebuah planetarium oleh para laboran dari City Of Laboratory dan Senang-Senang Festival. Langit-langit ruangan seketika berubah menjadi sebuah proyeksi galaksi. Kreativitas visual dari Krisis Nasional dan Slazzh berpadu-padan membentuk suasana yang atmosferik.

The Planetarium selain sebagai showcase yang menampilkan musik sebagai sajian utama, turut menghadirkan Labxhibition. Labxhibition kali ini memamerkan karya visual dari tiga seniman muda Solo yaitu Dupan, Dhuta, dan Raka. Dupan dan Raka membawakan karya visual dalam bentuk animasi yang merespon penampilan dari Liburan Dirumah dan Jirapah. Sedangkan, Dhuta mengaplikasikan kreatifitasnya dalam media kertas yang berjudul, “Penjelasan Menyusul”. Karyanya menampilkan narasi personal tentang keraguan dan ketakutan dalam hidup. Kehadiran Labxhibition di tiap panggung City Of Laboratory menunjukkan bahwa seni musik akan terus berkelindan dengan bentuk seni lainnya.
Showcase “The Planetarium” dibuka dengan penampilan sekelompok anak muda yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Mereka menisbatkan dirinya sebagai “The Flyover”. Panggung ini merupakan panggung pertama mereka untuk menunjukkan eksistensi dari karya-karya pangrok yang baru mereka lahirkan. Dengan ketengilan dan kejenakaannya, mereka dengan percaya diri tampil di depan para penonton yang mungkin usianya jauh di atasnya. Sama sekali tidak terlihat ketakutan dari raut wajah mereka. Bahkan yang terlihat hanyalah keceriaan dan semangat membara. Di sela-sela aksinya, The Flyover menjelaskan arti dari nama band mereka. Alasan menggunakan flyover sebagai nama panggung mereka adalah sebagai pengingat untuk terus menunduk meskipun sudah berada di atas. Sebuah penjelasan jenaka yang lahir dari kejujuran dan kepolosan anak seusia itu. Gelak tawa dan tepuk tangan pun menutup penampilan mereka pada malam itu.
Kemegahan selanjutnya dibawakan oleh Fazzover dengan napas shoegaze-nya, Penampilan mereka yang rapi, sukses mengajak penonton meresapi alunan musiknya yang emosional dan dalam. Fazzover mengorbit di The Planetarium dan menjadi band penghubung yang ciamik untuk penampilan selanjutnya, Liburan Dirumah.
Selain Jirapah, banyak penonton yang juga menunggu penampilan ini. Liburan Dirumah, sebuah band dari kota sebelah, Yogyakarta yang membawakan musik-musik alternative dengan liriknya yang emotive. Para penonton berduyun-duyun memenuhi depan panggung bersama dengan wong kalahan lainnya. Sebuah tren baru yang mengiringi naiknya popularitas band-band dengan napas emo akhir-akhir ini. Meskipun tidak tampil dengan formasi lengkap, Liburan Dirumah membawakan seluruh set-nya dengan magis. Dari “Disquiet” hingga “Clementine”, penonton meluapkan perasaan emosinya yang tertahan selama ini. Liburan Dirumah menjadi bintang yang berpendar tak kalah terangnya pada malam itu.
Waktu hampir menunjukkan pukul 10 malam. Namun, penonton masih terus bertahan dan bahkan bertambah memadati ruangan 1999 Social. Kepulan asap rokok membumbung tinggi memenuhi ruangan menjadi teman di sela-sela penantian kehadiran Jirapah. Jirapah yang beranggotakan Ken (vokal dan gitar), Yudhis (gitar), Nico (drum), dan Mar (bass) menyapa kawan-kawan di Solo untuk pertama kalinya. Raut muka bahagia tampak dari tiap wajah yang hadir malam itu. Penampilan unit indie-rock eksperimental ini sudah dinantikan bertahun-tahun oleh para penggemarnya.
Dibuka dengan “Menapak”, ruangan 1999 Social berubah menjadi medium eksperimental bagi Jirapah membawakan album Planetarium. Sebuah album yang tercipta dari keheningan dan pencarian, dari sebuah ruang hampa yang melahirkan kilatan paling jujur dari perjalanan karya mereka. Visual panggung begitu juga lighting dari Surakartans Lighting & Art Kleb mendukung nuansa yang semakin atmosferik selama Jirapah tampil.
Sepanjang penampilan Jirapah, emosi penonton dibuat naik turun dalam nuansa yang berbeda-beda dalam tiap lagunya. Album Planetarium ini terinspirasi dari ketertarikan Ken terhadap fisika kuantum, teori relativitas, dan perputaran alam semesta. Dia ingin merepresentasikan teori rumit tersebut dalam sebuah karya musik eksperimental yang bisa dinikmati banyak orang. Album tersebut merupakan sebuah metafora alam semesta dalam diri—pikiran, perasaan, dan ingatan yang luas seperti langit malam. Jirapah mengajak pendengarnya masuk ke semesta personal mereka. Ruang-ruang kecil yang penuh makna, kenangan, atau konflik batin. Cerita terkait Jirapah dan album Planetarium dapat dibaca di artikel wawancara eksklusif tim redaksi Web The Lab.
Di penghujung penampilan, Jirapah membawakan lagu favorit banyak orang, yaitu “Bekerja”. Riuh penonton bergemuruh mendendangkan tiap bait dari lirik lagunya. Akhir penampilan yang seharusnya diakhiri dengan “Mengawang”, harus ditambah dengan “Sesak” atas permintaan penonton. Animo penonton Laboratory Stage malam itu benar-benar pecah. City Of Laboratory dan Senang-Senang Festival berhasil menyajikan pentas seni lintas disiplin yang ciamik. Dengan spirit penempatan kota sebagai sebuah ruang laboratorium partisipatif bagi siapapun, membuka banyak kemungkinan bagi skena musik kota Solo untuk terus berkembang. Banyak bintang bertebaran dan berpendaran malam itu. Mereka saling mengorbit satu sama lain, menciptakan atmosfer monumental dalam “The Planetarium”. Sampai jumpa di Laboratory Stage berikutnya!