Home LAB TALKS LABTALKS#2 PERJALANAN TRAFFIC JAM HINGGA PERTUMBUHAN LELUASA

LABTALKS#2 PERJALANAN TRAFFIC JAM HINGGA PERTUMBUHAN LELUASA

0
Dian Permana Leluasa berbicara pada Labtalks, 29/9/24, Lab and Loud. Foto oleh: Dufan

Pada sebuah sore yang hangat, di ruang yang penuh dengan energi kreatif, Labtalks #2 yang diadakan di Hetero Space(29/9/2024) menyajikan diskusi yang penuh makna dan inspirasi (anjay). Sesi kali ini menghadirkan dua pembicara yang mewakili dunia musik dan media alternatif: Anis, manajer dari band Traffic Jam, dan Dian Permana, pendiri platform media Leluasa asal Sukoharjo. Acara ini dipandu oleh Mbak Dewi, MC yang penuh semangat dan berpengalaman dalam membawa suasana menjadi lebih intim dan akrab.

Suasana di ruang diskusi terasa sangat hangat dan penuh kedekatan. Peserta yang hadir, sebagian besar adalah pelaku industri kreatif, menciptakan atmosfer interaktif yang memfasilitasi dialog terbuka. Meskipun Labtalks ini dihadiri oleh banyak orang dengan berbagai latar belakang, rasanya seperti pertemuan kecil antara teman-teman lama, berbicara tentang perjalanan hidup dan karya yang telah mereka ukir.

Mbak Dewi membuka sesi dengan penuh semangat, memperkenalkan kedua narasumber dan mempersilakan Anis dan Dian untuk berbagi cerita mereka. Anis, dengan gaya berbicaranya yang santai namun penuh semangat, menceritakan perjalanan musik band Traffic Jam yang dimulai dari pertemuan personal antar personilnya. Band ini, yang dikenal lewat lagu hitsnya berjudul Untuk Apa dan Semestaku ini juga membawa pesan-pesan yang mendalam lewat lirik dan sound yang unik. Anis menggambarkan tantangan yang mereka hadapi, dari membangun komunikasi yang solid di dalam band, hingga mengatasi kesulitan dalam dunia musik yang terus berkembang.

Anis Manajer Traffic Jam berbicara pada Labtalks, 29/9/24, Lab and Loud. Foto oleh: Dufan

“Setiap kali kami manggung, itu adalah kesempatan untuk berbicara dengan audiens kami lewat musik. Musik bagi kami adalah medium untuk menyampaikan apa yang kami rasakan, baik itu kebahagiaan maupun keresahan,” ungkap Anis dengan penuh antusiasme.

Dian Permana, dengan gaya bicara yang tenang namun penuh wibawa, kemudian beralih untuk menceritakan perjalanan platform media Leluasa. Sebuah platform yang lahir di Sukoharjo dengan tujuan untuk menawarkan perspektif alternatif tentang berbagai isu yang sering kali tidak mendapat perhatian di media mainstream. Leluasa tidak hanya menjadi wadah informasi, tetapi juga ruang ekspresi bagi para kreator lokal untuk berbagi cerita, seni, dan gagasan yang menggugah.

Sesi berlangsung sangat interaktif, dengan peserta yang antusias bertanya langsung kepada kedua narasumber. Banyak pertanyaan mengalir mengenai bagaimana mereka bisa tetap bertahan dalam dunia yang sangat dinamis dan penuh tantangan ini. Baik Anis maupun Dian memberikan jawaban dengan penuh ketulusan, berbagi pengalaman mereka mengenai kegigihan dan perjuangan untuk tetap relevan dengan audiens yang terus berkembang.

Suasana semakin hangat ketika Mbak Dewi mengajak keduanya untuk berbicara lebih dalam tentang hubungan antara musik dan media dalam memengaruhi perkembangan budaya lokal. Anis menyebutkan bahwa musik dan media alternatif saling mendukung dalam menciptakan ruang yang lebih inklusif, di mana suara-suara baru bisa ditemukan dan didengar. Dian pun menambahkan bahwa platform seperti Leluasa dapat menjadi ruang bagi para musisi untuk memperkenalkan karya mereka ke audiens yang lebih luas.

LABTALKS kali ini menjadi lebih dari sekadar diskusi biasa. Ini adalah sebuah pertemuan yang menyatukan dua dunia kreatif yang berbeda, namun memiliki semangat yang sama: berjuang untuk terus berkembang dan memberikan karya yang berharga bagi masyarakat. Diskusi yang hangat, penuh tawa, dan inspirasi ini, menjadikan setiap peserta merasa lebih terhubung dengan apa yang sedang terjadi di dunia kreatif Indonesia, serta memberi mereka semangat baru untuk terus berkarya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version